"Ya Allah, ampunilah segala dosa orang tua kami..
berikanlah keberkahan kepada mereka..
sayangilah
mereka, sebagaimana mereka
menyayangi kami..
"


"Jadikanlah kami sebagai kebahagiaan mereka..
..
Aamiin..

Selasa, 21 Mei 2013

dimana kita ibu..?

Di mana kita sebelum dilahirkan?



 

Pernahkah kita berfikir atau merenungkan pertanyaan diatas. Kalau pernah ya alhamdulillah, kalau belum...mari kita merenung sejenak. Siapa yang tahu asal-muasal kita dulu itu darimana?? Siapa yang tahu kita dulu berada dimana sebelum di dunia?? Siapa yang tahu?!! Gak ada yang tahu kan... Benar-benar Allah Maha Besar. Kita diciptakan oleh Allah dalam kondisi berakal, namun akal kita tidak akan pernah sampai untuk memikirkan hal itu. Namun demikian, kita bisa menjadikan hal ini sebagai bahan renungan dalam hidup kita. Kita bisa mengkaji nya dari Al-Quran... Sebagaimana surat

Al-Hajj ayat 5 berikut :



5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.





Kemudian ada juga dari surat Al- Mu’min ayat 67:

67. Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).



Saudaraku,,, renungkan ayat diatas. Jelas sekali kan bahwasanya kita itu diciptakan dari tanah, kemudian setetes air mani, dst... Dari ayat tersebut, saya ingin bertanya kepada saudara sekalian...



Mengenai pertanyaan dimana kita berada sebelum dilahirkan, hal itu merupakan rahasia Allah...Kita tidak akan pernah mendapatkan jawabannya di dunia...Namun yang jelas, sebelum kita dihidupkan di dunia ini, kita sudah mengenal Allah dan kita juga sudah bersyahadat dan berikrar bahwa Allah SWT adalah Tuhan kita seperti dijelaskan dalam surat Al-A’raaf ayat 172:



Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadapini(keesaanTuhan)",



Allah SWT menyampaikan ayat ini agar kita tidak lalai atau lengah akan keesaan Allah SWT dan selalu menjalankan ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya selama hidup di dunia, dimana semua perbuatan kita di dunia ini pasti akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak...



Berikut ini ada kisah nyata yang saya dapatkan saat saya melihat orangtua berbincang-bincang dengan anaknya yang masih kecil sekali...



Anak bertanya, ”Mamah, mamah...dulu aku dilahirkan dari perut mamah yaa??”

”Iya nak,,, emangnya kenapa??”, tanya Ibunya dengan rasa heran...

”Gak papa mah, Cuma pingin tanya aja... Eh, tapi mah,,, sebelum aku ada di perut mamah, aku ada dimana yah??”



Tersentak, ibunya pun kaget dengan pertanyaan anaknya seperti itu. Mungkin ibu itu berfikir kok bisa anak saya bertanya seperti ini. Pertanyaan yang sangat sulit dijawab oleh orangtua. Setelah berdiam sejenak dan memutar otak untuk menjawabnya, akhirnya ibu tersebut menjawab dengan jawaban seperti berikut...



”Nak, kamu itu diciptakan oleh Allah, dan ibu ini hanya sebagai perantara saja...Memang kamu itu anak ibu, tapi pada hakikatnya kamu itu milik Allah, dan semua milik Allah pasti akan kembali kepada-Nya... Ibu dulu juga tidak tahu nak, dimana ibu berada sebelum ibu dilahirkan dari perut nenekmu... Namun yang penting kita harus bersyukur nak sudah diizinkan untuk mengarungi kehidupan di dunia ini... Tentunya kehidupan yang harus selalu kita hiasi dengan iman dan takwa dengan cara menjalankan perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya... Begitu Nak...”

”Oo, begitu,, tapi mah,, kalau besuk kita sudah kembali atau meninggal dunia, kita masih bisa bertemu di akhirat atau gak mah??”,tanya anaknya semakin penasaran...



Saya lihat, ibu tersebut semakin bingung dengan pertanyaan anaknya yang semakin dahsyat. Saya juga kagum dengan anak tersebut, masih kecil kok sudah bisa berfikir sampai kesana... Dalam pikiran saya, berarti anak itu sudah bisa bertafakkur...Tak lama kemudian, Ibunya pun menjawab kembali...



”Subhanallah nak, jadi begini... Ibu juga tidak bisa menjamin Nak apakah nanti di akhirat kita bisa bertemu lagi... Semua tergantung keputusan Allah... Kewajiban ibu dititipi kamu oleh Allah SWT adalah membimbing kamu agar kamu menjadi anak yang sholeh nak... Agar kamu menjadi anak yang beriman dan bertakwa kepada Allah...Kalau kamu bisa seperti itu Insya Allah kita bisa bertemu kembali Nak, bahkan dengan suasana yang jauhhh,,,jauhhh,,jaauuuuhhhhh lebih indah dibandingkan dengan suasana indahnya dunia. Karena keindahan surga tidak dapat dibayangkan dan difikirkan Nak”...



Anaknya pun terdiam dan merenung sejenak sambil mengusap kepala, kemudian menjawab...

”Alhamdulillah mah, Insya Allah aku bisa menjadi anak seperti yang mamah inginkan, doakan aku ya mah??”...

”Iya Nak, selalu doakan ibu juga di setiap habis solat yaa, karena hanya doa anak sholeh lah yang bisa meringankan siksa kubur ketika ibu sudah meninggal nanti”...jawab ibunya dengan senyuman...



Wahh,, benar-benar dialog antara anak dan ibu yang membuat saya terkagum-kagum. Oleh karena itu, kita tidak perlu terus mencari jawaban dimana kita sebelum dilahirkan. Yang penting adalah kita harus selalu beribadah kepada Allah, kemudian meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, kemudian memperbanyak amal makruf, serta mencegah kemungkaran, agar ketika kita meninggal nanti atau ketika kita di akhirat nanti, kita bisa bertemu langsung dengan Allah SWT... Amin Ya Robbal ’Alamin...



Dipetik dari blog: http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fgudangrenungan.blogspot.com%2F2010%2F11%2Fscene-

Sehari sebelum aku dilahirkan....


Adalah dikisahkan….pada ketika seorang bayi akan dilahirkan ke dunia nyata.

Bayi itu bertanya kepada Tuhan : “Para malaikat di sini mengatakan bahawa besok Engkau akan mengirimkan saya ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? Saya begitu kecil dan lemah.”
Tuhan menjawab: “Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Dia akan menjaga dan mengasihimu dengan sepenuh hatinya.”

Bayi bertanya lagi: “Tetapi disini, didalam syurga ini, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi, bermain dan tertawa…Inikan sudah cukup bagi saya untuk berbahagia.”
Tuhan menjawab: “Malaikat mu nanti akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia di sana”

 Bayi bertanya lagi: “Bagaimana mungkin saya dapat memahami orang-orang bercakap dengan saya sedangkan saya tidak memahami bahasa mereka?”

Tuhan menjawab: “Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar. Dan dengan penuh kesabaran dan perhatian. Dia akan mengajar kepadamu cara untuk berkata-kata.”

Bayi bertanya lagi: “Apakah yang boleh saya lakukan ketika saya ingin berbicara kepadaMu?”
Tuhan menjawab: “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa dan bermunajat kepadaKu.”

 Bayi bertanya lagi:”Saya mendengar bahawa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya nanti?”
Tuhan menjawab: “Malaikatmu lah yang akan melindungimu, walaupun mungkin jiwa dan raga terpaksa dikorbankannya.’

Bayi bertanya lagi: “Tapi, saya pasti akan merasa sedih kerana tidak lagi dapat melihatMu lagi.”
Tuhan menjawab: “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku dan akan mengajarkan bagaimana kamu nanti akan kembali juga kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan sentiasa disisimu.”

Pada saat itu, Syurga begitu tenang dan hening sehingga suara dari Bumi dapat jelas kedengaran.

 Dan sang bayi bertanya perlahan : “Tuhan, jika saya terpaksa pergi sekarang ini, bolehkah Kamu khabarkan kepadaku nama malaikat yang Kamu maksudkan itu?”
Tuhan menjawab: “Kamu akan memanggil malaikatmu itu sebagai “IBU”. Maka ingatlah, sentiasa kamu berkasih sayang dengannya dan menghargai setiap pengorbanan ibu mu. Berbakti, berdoa dan cintailah dia sepanjang masa. Dialah satu-satunya harta mu yang tiada galang gantinya, dunia mahupun akhirat. ”

Dan untuk para ibu, ingatlah kisah ini dikala kamu hilang sabar dengan karenah anak-anak mu yang sedang membesar. Sesungguh nya Syurga itu dibawah telapak kakimu. Sucikanlah 4 perkara dengan 4 perkara :

Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan
Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu
Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Robb mu
Dosa-dosa mu yang lalu dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki mu